Secara sederhana kaitan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehiduapan manusia yang sesuai dengannya, contohnya adlah hubungan dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal antara manusia dan kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus membedakan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Untuk memahami manusia dan kebudayaan, simak selanjutnya dibawah ini:
A. Manusia dan Hakekat Manusia
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt. yang paling tinggi derajatnya diantara makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia juga memiliki akal dan perasaan, dimana akal itu digunakan untuk berpikir dalam mengatasi suatu masalah yang dihadapi atau mencari jalan keluarnya dan perasaan itu digunakan untuk mencintai dan menyayangi makhluk ciptaan Allah Swt. lainnya.
Menurut Kodrat manusia, manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu karena manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, sedangkan manusia sebagai makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup sendiri, ia membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi dan menjalankan aktivitas kehidupannya.
B. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur berbeda sekali dengan bangsa barat, dimana bangsa timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sosial seperti: saling tolong-menolong, saling menghormati antar agama, ramah, sopan dalam tingkah laku maupun sopan dalam berpakaian, dll. Mungkin karena sebagian besar bangsa timur beragama Islam.