Internet banking adalah pemanfaatan
tekhnologi internet, sebagai media untuk melakukan transaksi yang berhubungan
dengan transaksi perbankan. Kegiatan ini menggunakan jaringan internet, sebagai
perantara atau penghubung antara nasabah bank dan pihak bank. Selain itu,
bentuk trasaksi yang dilakukan pun bersifat maya, atau tanpa memerlukan proses
tatap muka antara nasabah dan petugas bank yang bersangkutan.
Dibandingkan layanan e-banking
lainnya, perkembangan mobile banking (m-banking) terbilang paling cepat.
Perkembangan ini lantaran kehadiran layanan m-banking mampu menjawab kebutuhan
masyarakat modern yang sangat mengedepankan mobilitas. Dengan satu sentuhan,
m-banking menciptakan kemudahan layanan perbankan dalam satu genggaman.
Hasil survei lembaga riset keuangan
internasional mengungkapkan, 35% dari seluruh kegiatan online yang dilakukan di
setiap rumah di seluruh dunia akan beralih ke layanan m-banking. Diprediksi,
nilai transaksi m-banking akan naik dua kali lipat per tahun. Selanjutnya akan
meningkat menjadi empat kali lipat setelah 2011.
Di Indonesia, dalam lima tahun
terakhir pemakaian mobile banking oleh nasabah perbankan meningkat signifikan
dengan rata-rata peningkatan 135,3% per tahun. Pada tahun 2003 pengguna mobile
banking baru sekitar 315 ribu orang, namun empat tahun kemudian (2007) sudah
menjadi 8,2 juta orang. Dan pada 2008 diperkirakan meningkat hingga 50% menjadi
sekitar 12,32 juta orang. Saat ini hampir seluruh bank sudah mengaplikasikan
layanan m-banking.
Dengan makin populernya transaksi
finansial/perbankan via ponsel (m-banking) maka harapan pemerintah untuk
mengurangi penggunaan uang tunai (less cash society) tidak lama lagi akan dapat
diwujudkan.
Kenapa nasabah perbankan menyukai
layanan transaksi m-banking? Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia yang dimuat
dalam “Studi Pasar & Perilaku Nasabah Mobile Banking 2008/2008” setidaknya
terdapat 3 alasan utama nasabah perbankan membutuhkan layanan m-banking, yaitu
(1) praktis karena tidak perlu datang ke bank/ATM (46,5%), (2) transaksi
menjadi lebih cepat (32,7%), dan (3) mempermudah untuk cek saldo melalui HP
(17,8%).
Dengan kata lain, perkembangan mobile
banking di Indonesia sedemikian cepat tak lain karena layanan m-banking mampu
memberikan keleluasaan dan kepraktisan/kemudahan transaksi keuangan dalam hal
cek saldo, pembayaran tagihan, transfer uang, maupun layanan keuangan lainnya
dalam satu “sentuhan jari”. Cukup pencet PIN dari ponsel, maka transaksi bisa
dijalankan dari mana saja sejauh jaringan connected.
Selain itu, layanan m-banking relatif
aman karena memakai sistem pengamanan berlapis, yakni dari provider
telekomunikasi seluler, serta dari jaringan sistem perbankan yang bersangkutan.
Sehingga nasabah tidak perlu merasa khawatir dalam penggunaannya.
Itulah beberapa faktor yang
menjadikan layanan m-banking begitu cepat berkembang, menyaingi layanan
e-banking lainnya, serta akan menjadi layanan alternatif perbankan di masa
depan.